7 Upaya Pembunuhan Terhadap Bung Karno

Ir. Soekarno (Foto: tulistr.com)

Tidak mudah menjadi seorang pemimpin negara, selalu saja ada pihak oposisi yang ingin menjatuhkan bahkan sampai ingin melenyapkan. Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno adalah salah satu pemimpin yang paling sering mendapat ancaman pembunuhan.

Tidak diketahui secara pasti berapa kali Bung Karno mengalami percobaan pembunuhan, namun menurut keterangan putrinya, Megawati Soekarnoputri pernah mengatakan ada 23 kali percobaan pembunuhan terhadap mendiang ayahnya tersebut.

Akan tetapi, menurut Sidarto Danusubroto, ajudan pada masa-masa terakhir kepemimpinan Bung Karno sebagai presiden Indonesia, mengatakan ada tujuh kali percobaan pembunuhan terhadap Bung Karno.

Beruntung, semua upaya pembunuhan terhadap Bung Karno yang dilakukan oleh pihak oposisi gagal semuanya.

7. Pada 30 November 1957

(Foto: serbasejarah.wordpress.com)

Bung Karno datang ke Perguruan Cikini (Percik) tempat bersekolah putra-putrinya dalam rangka perayaan ulang tahun Percik ke-15. Ledakan granat tiba-tiba muncul di tengah pesta penyambutan presiden.

Tercatat ada sembilan orang korban tewas dan seratus orang terluka dalam insiden tersebut, termasuk pegawai presiden. Beruntung, Bung Karno beserta putra putrinya selamat. Tiga pelaku berhasi; ditangkap pada kejadian tersebut. Mereka adalah perantauan dari Bima yang merupakan antek teror gerakan DI/TII.


6. Pada 09 Maret 1960

(Foto: dchendras.blogspot.com)

Tepat pada siang bolong Istana Presiden dihentakan oleh ledakan yang berasal dari tembakan meriam 23 mm dari pesawat Mig-17 oleh pilot Daniel Maukar. Meriam yang dijatuhkan Maukar menghantam pilar dan salah satunya tak jauh dari meja kerja Bung Karno.

Untungnya pada saat itu Bung Karno tidak sedang berada di meja kerjanya, melainkan sedang memimpin rapat di gedung sebelah Istana Presiden. Maukar sendiri membantah aksinya melakukan percobaan pembunuhan terhadap Bung Karno, aksinya hanya peringatan dan sebelum menembak Istana Presiden.

Maukar memastikan tidak ada benera kuning berkibar yang menjadi tanda presiden berada di dalam Istana. Aksi ini membuat Maukar harus mendekam di penjara selama 8 tahun.

5. Pada April 1960 

(Foto: bluefame.com)

Perdana Menteri Uni Soviet saat itu, Nikita Kruschev mengadakan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Dia menyempatkan mengunjungi Bandung, Yogyakarta, dan Bali. Bung Karno menyertai dalam kunjungannya ke Jawa Barat.

Tatkala sampai di Jembatan Rajamandala, sekelompok anggota DI/TII melakukan penghadangan. Pasukan pengawal Presiden sigap pada saat peristiwa tersebut dan berhasil meloloskan Bung Karno dan Nikira Kruschev.

4. Pada 07 Januari 1962

(Foto: surabayanews.co.id)

Bung Karno kembali nyaris tewas saat akan menghadiri acara di Gedung Olahraga Mottoangin, Makassar. Ketika melewati Jalan Cendrawasih, sebuah granat dilemparkan ke arah Bung Karno oleh Serma Marcus Latuperissa dan Ida Bagus Surya. Akibat ulahnya mereka berdua dihukum mati. Sementara beruntung Bung Karno selamat dari upaya pembunuhan tersebut.

3. Pada 14 Mei 1962

(Foto: blogdetik.com)

Ketika hendak melaksanakan solat Idul Adha di lapangan rumput antara Istana Merdeka dan Istana Negara. Tiba-tiba salah seorang kiai pemimpin pesantren di Bogor bernama H. Moh. Bachrum yang berada empat shaf di belakang Bung Karno meluncurkan tembakan terhadap Bung Karno.

Namun tembakan tersebut meleset mengenai ketua DPR pada saat itu, KH Zainul Arifin yang menjadi imam solat Idul Adha. H. Moh. Bachrum pun mendapat hukuman mati. Pada saat eksekusi akan dilakukan, Bung Karno tidak sampai hati mengantarkan Bachrum pada kematiannya. Bung Karno memberikan grasi atau pengurangan hukuman.


2. Pada Kunjungan Kerja Ke Sulawesi

(Foto: asianews.it)

Saat Bung Karno sedang dalam perjalan keluar dari Lapangan Terbang Mandai, peluru mortir ditembakan ke arah kendaraan Bung Karno oleh Letnan Kolonel TNI Abdul Kahar Muzakkar yang sangat tidak menyetujui kebijaksanaan pemerintahan Bung Karno. Tapi ternyata peluru tersebut tidak mengenai Bung Karno dan meleset jauh.

1. Pada Desember 1964

(Foto: akarnews.com)

Rombongan Bung Karno membentuk konvoi kendaraan dari arah Bogor menuju Jakarta. Dalam laju kendaraan perlahan, Bung Karno sempat bertemu dengan seorang lelaki tak dikenal, Bung Karno merasa kurang nyaman.

Dan benar saja, lelaki itu melemparkan sebuah granat ke arah Bung Karno, tetapi jarak pelemparannya sudah diluar jarak kendaraan Bung Karno yang melaju. Bung Karno pun selamat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel