Bahaya Yang Mengintai Karena Terlalu Sering Meregangkan Jari Tangan
Ilustrasi meregngkan jari (foto : inovasee.com) |
Disadari atau tidak, kita kerap kali meregangkan jari-jari tangan saat merasa pegal setelah mengerjakan sesuatu seperti menulis, mengetik atau kegiatan lainnya. Namun ternyata ada juga yang meregangkan jari karena kebiasaan mereka bahkan saat mereka tak merasa pegal.
Meregangkan jari-jari ini biasanya dilakukan dengan cara menarik atau meretakan buku-buku pada sendi di jari. Lalu apa sebenarnya yang terjadi pada sendi dan apa dampaknya pada sendi setelah peregangan tersebut?
Secara kasar sendi merupakan tempat dua tulang dihubungkan dan dijadikan satu dalam kapsul sendi yang berisi cairan. Ketika kita meretakan buku-buku jari, ruang antara tulang akan mengembang, dampaknya cairan sendi menjadi tidak cukup untuk mengisi celah, terdapat tekanan dalam air, serta gelembung gas muncul.
Saat kita meregangkan jari, kita kerap kali mendengar suara bukan? Suara tersebut berasal dari meletusnya gelembung jika rusak. Hal ini dikarenakan adanya perluasan ruas pada sendi tersebut.
Kebiasaan meregangkan buku-buku jari juga bepotensi menyebabkan kelainan pada syaraf dan sendi. Jika hal ini didiamkan terus menerus, pembengkakan sendi juga akan sulit untuk dihindari.
Sesudah meregangkan jari hingga berbunyi, perlu 10 hingga 20 menit untuk dapat membunyikannya kembali karena selama itu gelembung-gelembung gas akan terisi kembali.
Walau tak terkait dengan penyakit arthritis, kebiasaan meregangkan jari rupanya dapat mengakibatkan masalah kesehatan lain di masa depan, misalnya meningkatkan risiko rusaknya jaringan lunak dan menurunnya kemampunan untuk menggenggam.