Hebat, Pengacara Buta Ini Bekerja Sebagai Penasihat Hukum Di Google
Jack Chen (foto: Nextshark) |
Jack Chen, bukan pria sempurna yang bisa melihat indahnya dunia. Matanya buta dan ia harus berjalan menggunakan tongkat sebagai penunjuk arah. Walau kondisinya tidak sempurna, bukan berarti ia tidak bisa memiliki pekerjaan sempurna juga.
Chen yang merupakan seorang pengacara bekerja sebagai penasihat hukum Google di New York, Amerika Serikat. Setiap harinya ia harus naik kereta api untuk sampai ke tempat kerjanya dari New Jersey menuju kawasan Chelsea.
Dalam wawancara dengan Bloomberg, Chen setidaknya harus menempuh perjalanan sejauh 10 mil untuk sampai ke tempat kerjanya. Tak terbayang bagaimana Chen bisa melakukan perjalanan sejauh itu mengingat matanya sudah tidak bisa melihat lagi.
(foto: Nextshark) |
Tapi itu tidak mematahkan semangat Chen untuk bekerja. Dia tetap semangat bekerja meski harus melakukan perjalanan jauh.
Chen yang mendapat gelar dalam ilmu komputer dari dua universitas ternama di AS, Harvard dan Barkeley, bertugas sebagai penasihat produk Google dan mengawasi masalah hukum yang berkaitan dengan Chrome.
Mata Chen pada dasarnya tidak buta secara keseluruhan, ia masih bisa melihat warna dan objek walau sangat samar.
(foto: Nextshark) |
"Saya biasanya tidak bisa melihat mobil dan harus mengandalkan pendengaran saya untuk mengetahui ada satu yang datang," kata Chen, seperti dilansir Nextshark.
Ketika berusia 16 tahun, Chen menjalani operasi ke delapan dan ke sembilan dalam upaya meningkatkan penglihatannya. Dia mulai tidak bisa melihat sebagai akibat dari komplikasi operasi.
Saraf optik matanya rusak karena operasi hingga membuat retina nya pecah. Sejak saat itu, Chen tidak mampu melihat lagi seperti orang normal pada umumnya.
Meskipun matanya sudah tidak bisa digunakan lagi, tapi itu tidak menghalangi Chen untuk meraih prestasi cemerlang dalam pekerjaan. Dia magang di perusahaan AT&T dan kemudian menjadi seorang insinyur sistem di Xanboo Inc, sebuah starup yang melibatkan sistem keamaan internet yang berbasis di New York.
Setelah mendapat gelar J.D. nya di Fordham Law School, Chen bekerja selama dua tahun sebagai pengacara hak paten dan merek dagang di firma hukum New York.
(foto: Nextshark) |
Pada tahun 2010, ia bekerja di Google sebagai penasihat merek dagang. Selama enam tahun bekerja di Google, ia hanya berjalan menggunakan tongkat yang digunakannya sebagai penunjuk arah.
Menurut Chen, kendala terbesar saat berjalan yaitu tiang dan kolom yang ia temui di stasiun. Dia hanya menggunakan peta isyarat untuk melangkahkan kakinya.
Tak hanya tongkat atau indra pendengaran yang diandalkan Chen, ia juga menggunakan indra pencium untuk memberikan tanda pada tempat tertentu.
Di samping pekerjaannya, Chen rupanya pernah mendaki Gunung Kilimanjaro, gunung tertinggi di Tanzania, Afrika, pada tahun 2012 lalu.