Kowloon Walled City, Kota Gelap Tanpa Hukum Yang Ada Di Hong Kong

Kowloon Walled City (Foto: Greg Greid)

Jika hampir semua kota di seluruh dunia terikat dengan hukum dan aturan, maka berbeda dengan sebuah kota yang ada di Hong Kong yang disebut dengan Kowloon Walled City, kota yang tidak memberlakukan aturan dan hukum.

Kowloon Walled City merupakan sebuah kota gelap seluas 0,03 km persegi yang dihuni oleh 50 ribu orang dalam 350 bangunan bertingkat dan kumuh. Aturan dan hukum tidak berlaku di kota ini atau dalam kata lain penduduk kota ini bisa dibilang bebas melakukan apa saja yang mereka mau.

(Foto: Greg Greid)

Bagaimana tidak, para penguasa kota ini adalah para anggota mafia kejam, mucikari dan pengedar obat-obatan. Bahkan polisi pun tidak berani ikut campur menangani kejahatan yang terjadi di Kowloon Walled City, dan membiarkan penduduknya melakukan apa saja yang mereka mau.

Kota ini pada awalnya merupakan wilayah pos militer China. Tapi sejak Inggris mengklaim Hong Kong pada tahun 1898, Kowloon Walled City pun ditelantarkan begitu saja.

(Foto: Greg Greid)

Kelompok mafia yang disebut Triad mulai mengambil alih kota ini pada tahun 1950-an. Di tangan mereka, kota ini berubah jadi surganya para penjahat. Di dalamnya, terdapat banyak rumah bordil, kasino dan opium.

Walaupun terdengar kacau, tapi nyatanya kehidupan Kowloon Walled City berjalan damai. Hal itu dibuktikan setelah fotografer asal Kanda bernama Greg Greid memutuskan untuk mengambil foto-foto kehidupan di kota tersebut pada tahun 1980-an.

(Foto: Greg Greid)

Masyarakat Kowloon Walled City terlihat melakukan aktivitas-aktivitas seperti masyarakat pada umumnya. Seperti bekerja, nonton TV, belanja dan bahkan anak-anak terlihat riang gembira bermain bersama-sama.

Hanya saja, bangunan-bangunan di kota ini sangat kumuh dan jauh dari kesan sehat dan bersih. Meskipun demikian, warga di kota itu terlihat bahagia.

(Foto: Greg Greid)

Kowloon Walled City mulai mengalami perubahan ke arah yang lebih baik sejak polisi berhasil mengamankan banyak anggota Triad pada tahun 1970-an. Sejak saat itu, banyak badan amal dan tokoh-tokoh agama memasuki wilayah tersebut untuk mencoba merubah kota gelap ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel